Senin, 16 November 2015

PROSES MODEL
Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar rancangan, citra komputer), atau rumusan matematis.
Model dapat juga merujuk pada:
Konsep dan teori:
· Model konseptual, model representasi untuk suatu ide atau konseptual
· Model data, penjelasan struktur basis data
· Model (ekonomi), simulasi teoritis suatu proses ekonomi
· Model bisnis, rencana yang menjelaskan logika bisnis
· Model Bohr,
· Model DAPRA,
· Model OSI,
Representasi objek: dimensi suatu objek
· Model (manusia), representasi dari manusia yang dapat ditiru oleh manusia lainnya.
· Model Standar,
Pekerjaan :
· Model (pekerjaan), orang yang pekerjaannya sebagai peragaan untuk menampilkan produk (lihat juga supermodel)
· Organisme model,
· Model (seni), orang yang pekerjaannya berpose untuk seni rupa
Prescriptive Process Model
Model Proses yang sesuai aturan untuk menghindari ketidakaturan.
Pada kenyataannya model-model ini tidak menghilangkan atau
mencegah ketidakaturan karena kondisi sebenarnya penuh dengan
hal-hal yang tidak terduga. Lain proyek, lain kondisi. Kondisi yang
tidak terstruktur tidak selalu berarti kacau.
Prescriptive mode process terdiri dari :
1.framework activities
2.software engineering actions
3.taks
4.work products
5.quality assurance
6.change control mechanisms
yang disusun dalam suatu aliran kerja/work flow dimana tiap
elemen proses di atas berelasi satu sama lain
Waterfall Model
Proses dilakukan secara sekuensial dari aktifitas
Communication
sampai
Deployement
ketika masalah/kebutuhan dipahami secara
lengkap dan proses berjalan stabil.
V-Model
Model yang sama dengan Waterfall dengan
memberikan gambaran hubungan antara
setiap langkah dengan tingkat pemenuhan
kebutuhan. Semakin proses menuju ke akhir
proses, kebutuhan semakin dipenuhi.
Kebutuhan diwakili dengan proses pengujian
yang dilakukan setelah pengkodean dilakukan, mulai dari pengujian
unit, lalu integrasi, sistem dan terakhir adalah Alpha test
(Acceptance Test). Pengujian-pengujian ini adalah aksi dari
penjaminan kualitas perangkat lunak (quality assurance). Pada
prakteknya tidak ada perbedaan antara Waterfall model dan V-
Model. V-Model memberikan visualisasi verifikasi dan validasari
dilakukan.
Masalah-masalah dalam penerapan Waterfall dan V-Model:
1.
sekalipun iterasi dimungkinkan terjadi tapi tidak secara
langsung sehingga menimbulkan kebingungan
2.
kebutuhan sering kali sulit untuk dinyatakan secara lengkap
3.
karya yang dihasilkan baru dapat dinikmati di akhir proses,
jika kesalahan tidak terdeteksi di awal akan menimbulkan
kekacauan
Incremental Model
Model linier Waterfall yang berulang. Hasil pertama dari rangkaian
proses adalah core product (sistem dengan kemampuan inti dan
dapat berfungsi).Iterasi/perulangan berikutnya menambahkan
kemampuan pada sistem. Dapat memanfaatkan prototype dalam
alir prosesnya.
Digunakan ketika tidak banyak tenaga yang tersedia untuk
menyelesaikan proyek secara menyeluruh.
Prototype Model
Prototype adalah cara yang dapat diterapkan dalam model apapun.
Menjawab situasi sulit ketika klien tidak dapat menjelaskan
keinginan/kebutuhannya, pengembang ragu terhadap
algoritma/teknik yang digunakan, adaptasi dengan SO baru.
Model ini menolong pengembang dan klien untuk memahami lebih
baik kebutuhan sistem, tapi problem yang mungkin muncul:
1.
klien menghendaki prototype (yg dibangun secara cepat)
menjadi produk yang berfungsi dan lengkap.
2.
Pengembang menganggap prototype cukup untuk
dikembangkan jadi produk padahal banyak ketidaksesuaian yg
dikompromikan. Misal. SO kurang tepat, bahasa
pemrograman tidak mendukung sepenuhnya.
Model ini dapat berhasil jika ada kesepakatan dengan klien bahwa
protopying digunakan untuk memastikan kebutuhan secara
lengkap.
Spiral Model
Dua hal penting: 1. Bersifat siklus untuk hasilkan sistem yang
makin berkembang (kemampuannya) den

Tidak ada komentar:

Posting Komentar