Senin, 16 November 2015

 PRODUCTION SYSTEM


Sistem adalah kumpulan dari unsur – unsur maupun komponen – komponen yang saling mempengaruhi antara satu dan yang lainnya sehingga tecapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan produksi ialah kegiatan menghasilkan sesuatu dengan cara mengubah suatu masukan menjadi sebuah keluaran yang memiliki nilai lebih dari sebelumnya.
Dari uraian di atas, maka sistem produksi dapat diartikan sebagai kumpulan dari subsistem – subsistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi.
Subsistem – subsistem dari suatu sistem produksi terdiri dari beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan produksi
2. Pengendalian kualitas hasil produksi
3. Penentuan standar – standar operasi
4. Penentuan fasilitas produksi
5. Penentuan harga pokok produksi

Pengertian Operasi
Istilah operasi sering dipergunakan dalam suatu organisasi yang menghasilkan keluaran atau output, baik berupa barang atau jasa. Jadi dalam pengertian operasi tercakup setiap proses yang merubah masukan-masukan (input) dengan menggunakan sumber-sumber daya untuk menghasilkan keluaran-keluaran (output) berupa barang atau jasa. Dengan dasar pengertian itu, didalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa dapat diukur kemampuan menghasilkan atau tranformasinya.

Dari pengertian yang luas inilah, sekarang berkembang istilah yang sering digunakan yaitu industri, seperti industri pengolahan hasil-hasil pertambangan, industri pariwisata, industri jasa keuangan, industri jasa perdagangan dan industri pengangkutan.
Karena adanya keterbatasan pengertian produksi dalam arti sempit, maka dipergunakan istilah produksi dan operasi sehingga dapat mencakup pembahasan dalam arti luas unutk kegiatan masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa.
Pengertian operasi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Seperti yang diketahui kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat, sehingga membutuhkan faktor-faktor produksi.

Pengertian Manajemen Operasi
Pengertian manajemen operasi tidak terlepas dengan pengertian manajemen. Dengan istilah manajemen yang dimaksud adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengkoordinasi kegiatan-kegiatan orang lain. Pengertian ini terdapat tiga unsure yang penting seperti:
1) Adanya orang yang lebih dari satu.
2) Adanya tujuan yang ingin dicapai.
3) Adanya orang yang bertanggungjawab akan tercapainya tujuan tersebut.

Sering pengertian manajemen ini dikaitkan dengan pengertian organisasi, yang dimaksud dengan organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan dalam manajemen sehingga organisasi dianggap alat manajemen dalam pencapaian tujuan. Apabila tujuan dari manajemen tersebut telah berubah, maka organisasinya perlu ditinjau kembali apakah masih sesuai dan tepat dipergunakan, atau diperlukan adanya perubahan-perubahan sehingga dapat menampung perubahan yang telah terjadi.

Dengan istilah organisasi diartikan sebagai wadah kegiatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam pencapaian tujuan bersama, dimana terdapat orang yang mengatur kegiatan untuk tujuan tersubut dan orang yang melaksanakan kegiatan itu. Oleh karena itu kita sering mendengar ungkapan bahwa didalam organisasi yang sehatlah terdapat manajemen yang baik.
Manajemen operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasi pengunaan sumber-sumberdaya yang berupa sumberdaya manusia, sumberdaya alat, sumberdaya dana serta bahan, secara efektif dan efisien untuk menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa.
Manajemen operasi selalu terdapat dan berguna bagi hampir semua organisasi seperti pabrik pengolahan atau manufaktur, perhotelan, perdagangan, perbengkelan, rumah sakit, perkebunan, pelayanan dan lain sebagainya. Sumber-sumberdaya yang dipergunakan dalam organisasi berbeda-beda tergantung dari keluaran (output). Namun dengan tujuan untuk memperoleh tingkat laba tertentu atau memaksimalkan laba, memberikan pelayanan dengan tingkat pelayanan yang baik, serta berupaya dan berusaha untuk menjamin eksistensinya organisasi tersebut.
Peningkatan produktifitas mempunyai banyak keuntungan untuk tenaga kerja dan manajemen, walaupun demikian perlu diketahui bahwa ada dua permasalahan yang penting dalam peningkatan produktifitas yaitu :
1) Produktifitas baru meningkat bila terdapat peningkatan kondisi kerja dari kondisi yang kurang baik menjadi kondisi yang lebih baik.
2) Beberapa hasil peningkatan produktifitas tidak dapat membantu organisasi secara keseluruhan, karena hasil tersebut hanya terkait dengan perbaikan pada bidang tertentu saja, sedangkan bidang yang lainnya tidak terpengaruh.

Koordinasi yang lebih baik dari usaha-usaha kerja perorangan dapat memperbaiki atau meningkatkan produktifitas didalam banyak organisasi manufaktur dan jasa. Koordinasi dapat dicapai melalui penggunaan manajemen produksi dan operasi, yang dapat membuat setiap pekerja menjadi lebih efektif kerjanya dengan mengurangi waktu-waktu yang mengangur (idle time) nya dan dengan memiliki orang-orang dan bahan yang tersedia, kapan dan dimana mereka dibutuhkan.
Efisiensi penting bagi suatu organisasi juga untuk masyarakat luas karena efissiensi dalam suatu bidang atau area yang lebih luas, membutuhkan usaha-usaha yang lebih intensif. Pengurangan sumber-sumber daya (resources) secara efisien merupakan cara yang menonjol dari manejer operasi untuk dapat mengkontribusikan bagi pencapaian tujuan.
Manager produksi dan operasi dalam mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya, perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-isaha untuk mencapai tujuan, agar barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat dengan apa yang diharapkan, yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu yang direncanakan, serta dengan biaya yang rendah. Dalam hal ini manejer produksi dan operasi harus mengolah sumber-sumber daya yang dimiliki, termasuk tenaga kerja, bangunan, mesin dan persediaan.

Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi
Kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai kegunaan yang lebih besar dari bentuk atau keadaan semula. Hal ini sejalan dengan apa yang diketahui tentang fungsi utama manajemen, yaitu menetapkan keputusan tentang kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan dan kapan dilakukannya serta dimana dilakukannya dan oleh siapa dilakukannya kegiatan tersebut, guna mencapai tujuan dan sasaran organisasi dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Keputusan itu dapat berupa rencana pemasaran, rencana produksi dan operasi, rencana tenaga kerja atau sumber daya manusia dan rencana keuangan.
Teori pengambilan keputusan dimaksud untuk memudahkan proses pemilihan alternatif atau penggunaan peralatan analisis, bagi penentuan keputusan, sehingga dapat diketahui bagaimana keputusa-keputusan yang rasional harus diambil, dan dengan demikian dapat ditentukan dan disusun rencana-rencana yang logis dari keputusan-keputusan yang diambil.

Proses pengambilan keputusan didahului dengan mengetahui permasalahannya, alternatif-alternatif yang ada serta kriteria-kriteria bagi pengukuran atau pembandingan setiap alternatf, yang dapat memberikan hasil atau manfaat yang paling besar dan resiko yang paling kecil, serta yang paling efektif. Jadi masalah yang mempersulit suatu penegambilan keputusan ialah adanya alternatif-alternatif yang harus dipilih sebagai landasan untuk tindakan yang akan dilaksanakan. Maka terdapat empat macam pengambilan keputusan yaitu :
1) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainty).
4) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Untuk memudahkan dalam melihat gambaran terhadap suatu permasalahan secara menyeluruh, termasuk kaitan-kaitan yang ada, dibutuhkan suatu cara penggambaran yang dikenal sebagai model. Model yang dipergunakan dapat ditemukan dalam bentuk analogi, contoh-contoh yang abstrak yang berupa alat peraga (physical models), ataupun berupa skema, grafik, gambar-gambar, dan contoh-contoh lain yang paling abstrak yang sering dipergunakan adalah model matematik atau riset operasi (operation research)
Untuk membuat suatu model, dibutuhkan suatu pertimbangan cermat, terutama mengenai apa saja yang perlu diandaikan atau dimisalkan untuk penggambaran keadaan yang sebenarnya. Dalam rangka memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang proses pengambilan keputusan maka berikut ini akan disajikan skema tentang pola pengambilan keputusan yang akan menggambarkan hiubungan sitim peramalan dan kriteria-kriteria penilaian dengan kejadian-kejadian yang nyata untuk bermacam-macam alternatif, mengenai jalannya tindakan dan resikonya.
Pembuat keputusan harus dapat menentukan tindakan apa yang harus dilakukannya sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya tentang kemungkinan dari hasil yang akan dicapainya. Dalam proses pengambilan keputusan harus dipertimbangkan setiap faktor yang terdapat dalam organisasi yang harus dilakukan untuk menjamin kelancaran jalannya operasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar